MENGURANGI KEBIASAAN MEROKOK MELALUI LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL DENGAN TEKNIK SELF MANAGEMENT PADA KELAS XI TBSM SMK NEGERI I SAMATIGA ACEH BARAT

Abstract

Permasalahan yang terjadi di kelas XI Teknik Bisnis Sepeda Motor terutama masalah Kebiasaan merokok di lingkungan sekolah. Hal ini menyebabkan sering keluar kelas waktu jam pelajaran, sehingga penulis berusaha mengadakan penelitian tentang Mengurangi Kebiasaan Merokok Melalui Layanan Konseling Individual dengan Teknik Self Management Pada Kelas XI TBSM SMK Negeri I Samatiga Aceh Barat. Kebiasaan merokok di lingkungan sekolah sangat mempengaruhi motifasi belajar, sehingga mempengaruhi proses belajar mengajar. Untuk mengurangi frekuensi peserta didik XI Teknik Bisnis Sepeda Motor yang memiliki Kebiasaan Merokok di sekolah. Peneliti memberikan layanan konseling Individual kepada siswa (i) yang memiliki kebiasaan merokok di sekolah secara berkelanjutan. Peserta didik pada kesempatan untuk menyampaikan permasalahan, pengalaman, uneg - uneg yang dia alami pada saat layanan konseling individual. Dengan suasana Layanan Konseling individual yang terbuka dengan konselor sehingga membuat kontrak dan membuat tabel pemantaun diri untuk menyelesaikan permasalahan dengan memanfaatkan layanan konseling individual sebagai tempat membicarakan pemasalah dan solusi yang akan dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui layanan konseling Individual dengan teknik self management dapat Mengurangi kebiasaan merokok disekolah. Hasil awal didapatkan Tingkat dorongan masih sangat tinggi. Setelah diberikan layanan konseling Individual dengan teknik Self Management selama 2 siklus maka terjadi penurunan terhadap Dorongan yaitu tidak ada lagi dari 4 orang terhadap 5 Kemampuan mengatasi situasi dapat dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa melalui pemberian layanan konseling Indiviadual dengan Teknik Self Management dapat Mengurangi kebiasaan merokok di lingkungan sekolah pada salah satu peserta didik kelas XI Teknik Bisnis Sepeda Motor SMK Negeri 1 Samatiga Tahun Pelajaran 2020/2021.