Konsep Etika Berbahasa Dan Komunikasi Qaulan Sadida Sebagai Langkah Pencegahan Bullying Verbal Dalam Pandangan Islam
DOI:
https://doi.org/10.51179/ltr2.v7i3.2146Kata Kunci:
Bahasa, Komunikasi, Qaulan Sadida, Bullying VerbalAbstrak
Kajian ini hendak mengungkap bahwa berbahasa dan berkomunikasi memiliki etika dan adab yang sangat tinggi. Berbahasa, bertutur kata, berbicara, dan berkomunikasi memiliki landasan keilmuan yang kuat, karena bersumber dari Al Qur’an. Etika berbahasa dan berkomunikasi dengan menggunakan konsep qaulan sadida dapat menjadi sarana sebagai salah satu langkah pencegahan bullying dalam bentuk verbal. Melalui Al Qur’an, manusia sesungguhnya diajak untuk berkomunikasi. Manusia, disamping makhluk beragama, adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang selalu hidup bermasyarakat dan senantiasa membutuhkan peran-serta pihak lain. Baik dalam Al-Qur`an maupun hadist banyak memberikan arahan atau nilai-nilai positif yang harus dikembangkan bagaimana konsep etika berbahasa dan berkomunikasi yang baik dengan menggunakan qaulan sadida. Dengan metode library research, penulis mencoba menggali lebih dalam lagi bagaimana konsep etika berbahasa dan berkomunikasi dengan menggunakan qaulan sadida, sehingga dapat menjadi salah satu langkah pencegahan bullying verbal. Hasil kajian menunjukkan, dalam Al-Qur’an ditemukan setidaknya enam jenis gaya bicara atau pembicaraan (qaulan) yang dikategorikan sebagai kaidah, prinsip, atau etika komunikasi, salah satunya yaitu Qaulan Sadida.
Unduhan
Referensi
Ahmad Mustafa al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi, Juz 26.
Effendy, Onong Uchjana. 1999. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Eko Suseno, “Tindakan Bullying Dalam Dunia Pendidikan di Tinjau dari Perspektif Hukum Pidana Islam”, SOL JUSTICA, Vol. 1, No. 1, h. 33 (Desember, 2018) , https://ojs.ukb.ac.id/index.php /sj/article/view/5/, (diakses pada tanggal 11/05/2021 pukul 15.10 Wib).
Giri Lumakto, Perundungan sebagai padanan kata bully, tepatkah?, 17 Juli 2017,. https://kompasiana.com/amp/girilu//tepatkah-kata-perundungan-untuk-kata-bully_ 596f0d99b61401 075a7014a2, di akses pada tanggal 11/4/2022pukul 20.00 Wib.
Hamka, 1987, Tafsir Al-Azhar, Jakarta: Bulan Bintang.
---------, 2015, Tafsir Al-Azhar Jilid 2, Jakarta: Gema Insani, Cet. 1, .
James G. Robbins dan Barbara S. Jones. 1986. Komunikasi Yang Efektif,terjemahan Turman Sirait. Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya.
Lakoff. R. T. (1990). Talking about language. Tolking power. USA: Basic book.
Rakhmat, Jalaluddin. 1996. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
, 1992. Islam Aktual. Bandung: Mizan.
Rina Mulyati, Psikolog (Dosen Prodi Psikologi), Fakultas Psikologi dan Ilmu Budaya, https://fpscs.uii.ac.id/blog/2020/07/08/mengapa-dan-bagaimana-menghindari-prasangka-buruk-suudzon/Mengapa Dan Bagaimana Menghindari Prasangka Buruk Su’udzan? diakses pada Tanggal 15 Mei 2022, Pukul 01.22 wib.
Sumarjo, Ilmu Komunikasi Dalam Perspektif Al-Qur’an, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo,
Sofyan Sauri. 2003, Pengembangan Strategi Pendidikan Berbahasa Santun di Sekolah. University Pendidikan Indonesia. Artikel Pendidikan Bahasa.
Sejiwa, 2008, Bullying Mengatasi Kekerasan di Sekolah dan Lingkungan Sekitar Anak, Jakarta: Grasindo, .
Sofyan Sauri. 2004, Ingin Mabrur Berbicaralah dengan Santun. Gema Haji, Pikiran Rakyat Cyber Media.
Syahabudin, A, 2019, Keadilan Dan Kezaliman Dalam Perspektif Al-Qur’an, Al-Akhbar.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2007, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Cet. 4, Jakarta: Balai Pustaka.
YS. Gunadi. 1998. Himpunan Istilah Komunikasi. Jakarta: Grasindo.
Quraish Shihab, 2000. Tafsir al-Mishbah. Jilid 2 Jakarta: Lentera Hati.
-------------------, 2012, Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an, Vol. 12, Jakarta: Lentera Hati.
File Tambahan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Zahriyanti
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.