REFLEKSI SIFAT MALU DALAM PANDANGAN ISLAM
Keywords:
Sifat MaluAbstract
Hayâ' (Malu) secara etimologi adalah pecahan dari kata Hayâ (nama hujan), atau Hayâh yang artinya hidup. Maksudnya adalah dengan adanya hujan seluruh makhluk-makhluk di muka bumi ini dapat hidup, dengan kata lain malu diibaratkan kunci kehidupan di alam semesta. Jadi apabila seseorang tidak memiliki rasa malu berarti dia telah mati. Hati yang hidup adalah hati yang dihiasi oleh rasa malu yang sempurna. Rasa malu seyogianya kita terapkan, yakni rasa malu terhadap keburukan. Rasa malu akan membuat kita mengindahkan moralitas. Tanpa rasa malu, manusia tidak memiliki kontrol diri, sehingga berbuat apa saja tanpa peduli apakah yang dilakukan itu perbuatan tercela, perbuatan sia-sia, merugikan diri sendiri, atau merugikan orang lain. Rasa malu adalah pengendali nafsu. Rasa malu mencegah kita dari perbuatan yang melampaui batas. Tujuan penerapan rasa malu di era masa kini guna untuk membangun kepribadian yang baik luhur budi pekerti. Maka, untuk mewujudkan itu semua, diperlukanlah konsep yang tepat sebagai bahan pemahaman kita guna diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu: Library research (penelitian kepustakaan), adalah suatu penelitian yang digunakan untuk membaca dan menelaah buku-buku dan bahan-bahan lainnya yang ada hubungan dengan objek yang diteliti. Sedangkan metode penelitiannya yaitu studi kepustakaan (Study Literature).