FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PREEKLAMPSIA DALAM KEHAMILAN PADA IBU HAMIL DI PMB ROSDIANA KABUPATEN BIREUEN
DOI:
https://doi.org/10.51179/jka.v8i2.1497Keywords:
ibu hamil, preeklamsia, umur, pekerjaan, riwayat reeklamsiaAbstract
Ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap penyebab kematian ibu. Pada hasil sensus penduduk tahun 2017 angka kematian ibu yaitu sebanyak 4.167 jiwa dengan penyebab nya yaitu karena hipertensi sebanyak 22,1%, perdarahan sebanyak 27,1%, dan faktor lain yaitu sebanyak 30,2%. Preeklampsia merupakan penyebab penting dari morbiditas berat, disabilitas jangka panjang dan kematian pada ibu dan bayi. WHO merekomendasikan untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan sebagai upaya mencegah dan menangani masalah preeklampsia melalui deteksi dini dan pengenalan faktor risiko preeklampsia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian preeklampsia. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada ibu bersalin di PMB Rosdiana Kecamatan Jeunib Kabupaten Bireuen. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil di PMB rosdiana Kecamatan Jeunib Kabupaten Bireuen pada bulan Juli s/d Desember tahun 2021. Hasil penelitian diperoleh ada hubungan antara usia ibu dengan kejadian preeklamsia dalam kehamilan dengan p value 0.001, tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pekerjaan ibu dengan kejadian preeklampsia dalam kehamilan dengan p value 0.115, dan terdapat hubungan antara riwayat preeklamsia dengan kejadian preeklampsia dalam kehamilan dengan p value 0.000. Saran dari penelitian ini adalah diharapkan bagi ibu hamil dapat lebih rutin untuk memeriksakan kehamilannya ketempat pelayanan kesehatan agar petugas kesehatan dapat mengupayakan terwujudnya kondisi terbaik bagi ibu dan bayi yang dikandungnya.
Downloads
References
Astuti, S. P. (2016). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Preeklampsia Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Kota Tangerang Selatan Tahun 20142015. Retrieved from http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/h andle/123456789/29646.
Cunningham, F. G., Gants, N. F., Leveno, K. J., Gilstrap, L. C., Hault, J. C., & Wenstrom, K. D. (2012). Williams Obstetrics. New York: McGraw-Hill
Imaroh, Istiana Islahul, Nugraheni, Sri Achadi dan Dharminto. (2017). Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Kejadian Hiperensi Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu, Kota Semarang
KementerianKesehatanRepublikIndonesia. (2011). Jaminan Persalinan, Upaya Terobosan Kementerian Kesehatan dalam Percepatan Pencapaian Target MDGs. Retrieved from http://www.kesehatanibu.depkes.go.i d/archives/99
Lowdermilk, Perry, & Cashion. (2010). Maternity Nursing. Mosby
Rahmadhayanti, E., Hayati, L., & Saleh, M. I. (2014). Hubungan Polimorfisme Gen Reseptor Angiotensin II Tipe 1 1166 A / C Dengan Kejadian Preeklampsia. Majalah Kedokteran Sriwijaya, 46(1), 52–58. Retrieved from http://ejournal.unsri.ac.id/index.php/ mks/article/view/2682
Rozikhan. (2007). Faktor-Faktor Terjadi Resiko Preeklamsi Berat di Rumah Sakit Dr. H. Soewando Kendal Tahun2007. [25 Juni 2008]; Available from http: //eprints. undip. ac. Id / 18342 / 1 / ROZIKHAN.
Saraswati, N., & Mardiana. (2016). Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Preeklampsia pada Ibu Hamil (Studi Kasus di RSUD Kabupaten Brebes Tahun 2014). Unnes Journal of Public Health, 5(2), 90–99. https://doi.org/10.15294/ujph.v5i2.10 106
World Health Organization.WHO recommendations for Prevention and treatment of pre-eclampsia and eclampsia.WHO Handbook for guideline development.2008.ha 1-4.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Siti Saleha, Zulfa Hanum, Nurhidayati Nurhidayati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Artikel ini berlisensi CC Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0