ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA IBU E DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI ROSDIANA KECAMATAN JEUNIB KABUPATEN BIREUEN

Abstract

Menurut World Health Organization (WHO) jumlah keseluruhan kematian ibu diperkirakan mencapai

303.000 kematian di seluruh dunia. Maternal Mortality Rate (MMR) di negara berkembang mencapai 239/100.000 kelahiran hidup, 20 kali lebih tinggi dibandingkan negara maju. Negara berkembang menyumbang sekitar 90% atau 302.000 dari seluruh total kematian ibu yang diperkirakan terjadi pada tahun 2015. Indonesia termasuk salah satu negara berkembang sebagai penyumbang tertinggi angka kematian ibu di dunia. Tujuan dari studi kasus ini menerapkan pengetahuan dan keterampilan klinisnya secara langsung pada klien dengan pendekatan standar asuhan kebidanan menurut Kepmenkes No.938/Menkes/SK/VIII/2007. Metode studi kasus yang digunakan adalah jenis studi kasus observasional dengan menggunakan data kualitatif, yang dilakukan di Bidan Praktik Mandiri Rosdiana Kecamatan Jeunib Kabupaten Bireuen, pada bulan Maret - Mei 2018. Subjek dalam studi kasus ini adalah Ibu E umur 27 tahun dari kehamilan normal trimester III, persalinan normal, neonatus normal, nifas normal, dan menggunakan KB suntik 3 bulan pasca nifas. Kesimpulannya, asuhan kebidanan komprehensif yang diimplementasikan sesuai dengan standar asuhan kebidanan Kepmenkes No.938 tahun 2007, ditemukan kesenjangan dengan penerapan teori 10T terjadi kesenjangan yaitu tidak dilakukannya tes PMS, pada asuhan persalinan tidak terdapat kesenjangan di kala I sampai kala IV, asuhan neonatus tidak ditemukan penyulit apapun mulai dari KN1 sampai KN3, asuhan kebidanan nifas dilakukan sesuai dengan standar yang dimulai dari KF1 sampai KF4, dan pada asuhan KB seharusnya ibu menggunakan alkon metode jangka panjang, dengan mempertimbangkan status paritas sudah memiliki 2 anak dan usia ibu yang masih produktif, tetapi ibu tetap menggunakan KB suntik 3 bulan.