Pemahaman Guru Pendidikan Jasmani Terhadap Konsep Penjas dan Olahraga di SMAS Sukma Bangsa Bireuen
Kata Kunci:
Guru Pendidikan Jasmani, Konsep Penjas, OlahragaAbstrak
Pendidikan jasmani sebagai bagian intergral dari pendidikan akan membantu para siswa untuk dapat menjalani proses pertumbuhan dan perkembangan secara optimal baik fisik, motorik mental dan sosial. Tujuan perkembangan aspek fisik akan berhubungan dengan kemampuan melakukan gerak secara efektif, efesien, halus, indah dan sempurna ( skill full ). Pengembangan mental berhubungan dengan berfikir dengan kemempuan siswa dan mengintepretasikan pengetahuan tentang pendidikan jasmani kedalam lingkungan. Sedangkan olahraga identik dengan prestasi terhadap melakukan gerakan yang agak sulit untuk mencapai suatu tahapan yang sering di sebut otomatisasi, untuk mencapai tujuan yang ingin diraih, sangat jauh berbeda dengan tujuan penjas. Guru pendidikan jasmani harus mengusai makna dan konsep penjas dengan jelas agar tidak terjadi kekeliruan dalam menerapkan makna tersebut, jelas bahwa makna dan konsep penjas jauh berbeda dengan konsep olahraga di dalam penjas guru harus mengajar sedangkan dalam olahraga di sebut pelatih. SMAS Sukma Bangsa Bireuen adalah SMA yang terfaforit di Bireuen yang sebagian besar siswa berasal dari kalangan anak yang berpenghasilan tinggi, dan ada juga penghasilan menengah dan penghasilan menengah ke bawah, jumlah guru penjas yang ada pada SMAS Sukma Bangsa Bireuen sebanyak 4orang guru penjas yang akan mengajar pendidikan jasmani dari beberapa guru tersebut, maka pada saat memahami konsep penjas banyak yang terjeremus ke konsep olahraga. Sedangkan jelas olahraga dan penjas jauh terdapat perbedaan. Dengan demikian setelah penulis melakukan survei atau pantauan terhadap makna dan konsep guru dalam memberi atau mengajar pendidikan jasmani banyak terjadi kesalahan mendidik contoh dalam pembelajaran, penilaian, penjelasan materi, dan praktek mengajar di lapangan.
Unduhan
Referensi
Rusli lutan, 1995/1996. Hakikat dan Karakteristik Pendidikan Jasmani. Depdikbud.
Toho Cholik M, Rusli Lutan, 1996/1997, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, 2003. Kurikulum 2004, Depdikbud.
Siedentop, Daryl, 1994. Sport Education, Quality Physical Education Through Positive Sport Exprience. Champaign: Human Kinetic.
Sugiyono, 2007. Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabet.
Lexy Moleong, 2000. Kualitatif Reseach, Remaja Ros Da Karya.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Dedi Saputra, Rahmat Hidayat
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.