PENEGAKAN DIAGNOSIS KUSTA SECARA DINI UNTUK PENCEGAHAN KECACATAN YANG DITIMBULKAN

Penulis

  • Wizar Putri Mellaratna

Kata Kunci:

Diagnosis Kusta Secara Dini dan Pencegahan Kecacatan

Abstrak

Kusta atau yang biasa dikenal dengan lepra atau Morbus Hansen merupakan penyakit menular menahun yang diakibatkan oleh Mycobacteriumleprae. Kuman ini menyerang terutama pada kulit dan saraf perifer yang apabila tidak ditangani dengan segera dapat menimbulkan masalah yang kompleks. Penyakit kusta umumnya dijumpai di negara berkembang karena berhubungan tingkat Pendidikan dan sosioekonomi yang masih rendah. Klasifikasi kusta menurut WHO yaitu tipe pausi basiler (PB) dan tipe multibasiler (MB). Diagnosis kusta dapat tegak bila ditemukan paling sedikit satu tanda kardinal (cardinalsign) yaitu ada bercak putih yang mati rasa, terdapatnya penebalan saraf dab ditemukannya kuman BTA positif. Rekomendasi WHO untuk multidrug therapy (MDT) tipe multibasiler yaitu rifampicin 600 mg/bulan, dapson 100 mg/hari, dan klofazimin 300 mg/bulan yang diikuti dengan 50 mg/hari di rumah. Pemberian diberikan dalam jangka waktu 12 bulan. Sedangkan rekomendasi WHO untuk MDT tipe pausi basiler yaitu rifampicin 600 mg/bulan dan dapson 100 mg/hari. Penyakit kusta merupakan penyakit kronik yang menjadi masalah kesehatan yang serius bagi masyarakat akibat resiko kecacatan yang dapat ditimbulkannya. Penegakan diagnosis dini pada penyakit kusta sangat penting untuk memberikan terapi sedini mungkin sehingga dapat mencegah kecacatan yang timbul

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Biografi Penulis

Wizar Putri Mellaratna

Departemen Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Diterbitkan

2022-05-31

Cara Mengutip

Mellaratna, W. P. (2022). PENEGAKAN DIAGNOSIS KUSTA SECARA DINI UNTUK PENCEGAHAN KECACATAN YANG DITIMBULKAN. Lentera : Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial, Dan Budaya, 6(2), 58–62. Diambil dari http://journal.umuslim.ac.id/index.php/ltr2/article/view/1188

Terbitan

Bagian

Artikel Penelitian