PENGGUNAAN BAHASA LOKAL (GAYO) DALAM PENYAJIAN DAN PENYELESAIAN MASALAH SOAL MATEMATIKA PADA PRODI PENDIDIKAN GURU IBTIDAIYAH IAIN TAKENGON

Penulis

  • Hilliyani Hilliyani IAIN Takengon
  • Rosliana Harahap IAIN Takengon

DOI:

https://doi.org/10.51179/asimetris.v5i2.3041

Kata Kunci:

Bahasa Lokal, Matematika, Modul

Abstrak

Setiap daerah di Indonesia memiliki bahasa local, Bahasa local digunakan sebagai alat komunikasi, seperti hal nya pada penelitian ini, menggunakan bahasa Gayo. Oleh Masyarakat setempat Bahasa gayo selalu digunakan, dan masih ada Masyarakat yang tidak paham Bahasa Indonesia karena terbiasa hanya menggunakan Bahasa Gayo dalam semua aktivitasnya. Matematika adalah salah satu Pelajaran yang bersifat abstrak, tidak terkecuali mahasiswa PGMI di IAIN Takengon masih menganggap matematika pelajaran yang sulit yang mengakibatkan minat mahasiswa turun dan nilai pada matakuliah matematika rendah. Untuk memperbaiki keyakinan, minat dan pemahaman matematika maka peneliti merancang modul dengan menggunakan Bahasa Gayo. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui penggunaan Bahasa Lokal (Gayo) dalam penyajian dan penyelesaian masalah soal matematika, dan mengetahui hambatan mahasiswa saat menggunaan Bahasa Lokal (Gayo) dalam penyajian dan penyelesaian masalah soal Matematika. Penelitian ini menggunakan metode mixed methods, Model penelitian ini menggunakan model Model pengembangan ADDIE terdiri dari lima tahapan yang meliputi analisis, desai, pengembangan, implementasi dan evaluasi.  Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasisa Fakultas Tarbiyah Prodi PGMI tahun ajaran 2022/2023. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling, yaitu sebanyak 28 mahasiswa. Dari hasil penelitian diperoleh modul yang valid dengan rata-rata 0,78. Nilai kepraktisan kefektifan dari modul berdasarkan angket yang disebar adalah 3,8. Berdasarkan hasil yang didapat maka modul tersebut dapat digunakan untuk pembelajaran di kelas. Adapun hambatan nya adalah tidak semua materi dapat dirancang ke dalam Bahasa Gayo, dan fasilitas media pembelajaran yang masih minim, sehingga perlu dilakukan pengadaan media oleh pihak kampus atau sekolah untuk menunjang kegiatan belajar

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Amelia, Annisa, Karina. (2023). Pentingnya Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar. Journal on Education. Vol. 05. No. 02. 3928-3936. https://jonedu.org/index.php/joe/article/view/1074

Baihaki, Lu’luil, Rahmatya. 2022. Self-Efficacy Siswa dalam Pembelajaran Matematika Secara Daring di MA Miftahul ‘Ulum Tuyau. Jurnal Emteka. Vol. 3. No.1. 1-9. https://scholar.ummetro.ac.id/index.php/emteka/article/view/1243

Bettri;nurliana;nurmalina. (2017). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Dengan Pendekatan Realistic Mathematics Materi Geometri Pada Mts Se-Aceh Tengah Berbasis Kearifan Budaya Lokal Suku Gayo. Serambi Mekah, 1(1), 171.

Ega, Rika, Rien. (2024). Penerapan Model Contextual Teaching And Learning Berbasis Etnomatematika Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematis Siswa. Jurnal Asimetris. Vol. 5. No. 1. http://journal.umuslim.ac.id/index.php/asm/article/view/2334

Fairus, A. (2022). Model Penelitian Pengembangan (R n D). Institut Agama Islam Sunan Kalijogo Malang.

Hanifa, Septi. (2020). Keselarasan dalam Teori Koneksionisme dan Prinsip Belajar Idlam serta Implementasinya pada Remaja. Jurnal Terapan Informatika Nusantara. Vol 1, No. 5, 235-241. https://ejurnal.seminar-id.com/index.php/tin/article/view/487/330

Indah, K. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Teras.

Kapetanas, E. & Z. (2007). Conference of the International Group for the Psychology of Mathematics Educations. 97–104.

Kemendikbud. (2016). Revitalisasi Kearifan Lokal sebagai Upaya Penguatan Indentitas Keindonesiaan (p. 26).

Larlen. (2013). Persiapan Guru bagi Proses Belajar dan Mengajar. Pena, 3(1).

Mas’odi,dkk. (2024). Filsafat Pendidikan: Hakikat Guru. Siswa dan Interaksi Edukatif ditinjau dari Manajemen Pendidikan Digital. CV. Adanu Abimata. Hal. 40

Murdiani. (2018). Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Menjumlahkan Pecahan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Siswa Kelas Iv Sdn Hariang Kecamatan Banua Lawas Kabupaten Tabalong. Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan Dan Sosial, 4(2), 35.

Muston, S. (2017). Penggunaan Bahasa Daerah Sebagai Bahasa Pengantar Di Kelas Rendah Sekolah Dasar Di Kota Palangka Raya. Suar Petang, 12(2).

Nuraina, Rohantizani. (2023). Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan TPS terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa. Jurnal Asimetris. Vol. 4. No. 1. 25-34. http://journal.umuslim.ac.id/index.php/asm/article/view/1940

Okarisma, Irna, Sarah dan Jundi (2022). Bahasa Sebagai Alat Komunikasi dalam Kehidupan Manusia. Jurnal Kampret, Vol. 1 No. 2, 1-10. https://plus62.isha.or.id/index.php/kampret/article/view/8. https://doi.org/10.35335/kampret.v1i1.8

Osra, Wamad, Surya, dan S. (1985). Pemetaan Bahasa Aceh, Gayo, dan Alas. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sutrisno,dkk. (2023). Dampak Penggunaan Bahasa Ibu terhadap Pembelajaran Siswa di Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Islam, Soko, Tuban. Journal of Elementary Education Research.Vo.3. No.2. 67-80. https://ejournal.iain-manado.ac.id/index.php/jeer/article/view/680

Septi, Aritsya, Nur. 2021. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Visual Berbentuk Permainan Monopoli Terhadap Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa. Jurnal Asimetris. Vol. 2. No. 1. 31-35. http://journal.umuslim.ac.id/index.php/asm/article/view/476

.

Diterbitkan

2024-10-31