Study kelimpahan fitoplankton dengan ketinggian air tambak yang berbeda di Desa Jangka Alue Bie
DOI:
https://doi.org/10.51179/jipsbp.v2i1.373Keywords:
Kelimpahan, fitoplankton, ketinggian air tambakAbstract
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Jangka Alue Bie Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan fitoplankton dengan ketinggian air tambak di Desa Alue Bie Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan empat perlakuan dan empat kali ulangan. Penelitian ini telah dilakukan di Desa Jangka Alue Bie Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis yang memiliki komposisi tertinggi adalah kelompok Cyanophyta dengan persentase komposisi sebesar 29,5%, sedangkan kelompok lain yaitu Bacillaria, Chlrophyta dan Chrysophyta komposisinya masing-masing sebesar 27,3%, 25% dan 18,2%. Kelimpahan tertinggi diketahui pada jenis Cynophyta dengan kelimpahan 813ind/L dan jenis dengan kelimpahan terendah yaitu Chrysophyta dengan kelimpahanmasing-masing 500ind/L. Keanekaragaman Fitoplankton didapatkan hasil sebesar 4,33 yang terkategorikan keseragaman yang sedang, indeks keseragaman dengan nilai 0,99 dengan kategori keseragaman yang tinggi, sedangkan dominansi jenis tergolong dominansi yang rendah dengan nilai 0,05.
Downloads
References
Akmal, Y., Humairani, R., & Zulfahmi, I. (2019). Pemanfaatan Air Buangan Budidaya Ikan Lele (Clarias sp.) Sebagai Media Budidaya Daphnia sp. Jurnal Biosains dan Edukasi, 1(1), 22-27.
Akmal, Y., Humairani, R., Muliari, M., Hanum, H., & Zulfahmi, I. (2021). Phytoplankton community as bioindicators in aquaculture media Tilapia (Oreochromis niloticus) exposed to detergent and pesticide waste. Akuatikisle: Jurnal Akuakultur, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, 5(1), 7-14.
Budiardi, T., Widyaya, I., & Wahjuningrum, D. (2007). Relation on phitoplankton community with Litopenaeus vannamei productivity in biocrete pond. Jurnal Akuakultur Indonesia, 6(2), 119-125.
Kurniawan, a. (2011). estimation of water pecemaran status with plankton as a bioindicator on the coast of banyuwangi regency east java. marine journal: indonesian journal of marine science and technology, 4(1), 18-23.
Makmur, R., & Fahrur, M. (2011, December). Hubungan antara kualitas air dan plankton di tambak Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi. In Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur (Vol. 2, No. 1, pp. 961-968).
Muliari, M., & Zulfahmi, I. (2016). Impact of palm oil mill effluent towards phytoplankton community in Krueng Mane River, North Aceh. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 6(2), 137-146.
Nam, J., Chang, W., & Kang, D. (2010). Carrying capacity of an uninhabited island off the southwestern coast of Korea. Ecological Modelling, 221(17), 2102-2107.
Nontji, A. (2008). Plankton sea. Obor Indonesia Foundation.
Pirzan, m., & utojo, u. (2011, december). hubugan between the abundance of plankton and water quality change in the encroachment area pangkep regency of south sulawesi province. in proceedings of aquaculture technology innovation forum (vol. 1, no. 1, pp. 915-924).
Sari, E. P., Khodijah, F. Y., & William, N. (2010). Plankton Diversity in Mangrove Bay Water Area.
Susanti, M. (2010). Kelimpahan dan distribusi plankton di perairan Waduk Kedungombo (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Semarang).
Yusron, E., & Widianwari, P. (2010). The structure of the sea cucumber community (Holothuroidea) in some coastal waters of Kai Besar, Southeast Maluku. Makara Journal of Science.
Zulfahmi, I., & Akmal, Y. (2020). Ekotoksikologi Akuatik. PT Penerbit IPB Press.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2020 Arwana: Jurnal Ilmiah Program Studi Perairan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.