Antibacterial effects of curcuma (Curcuma xanthorriza) on Vibrio alginolyticus in baramundi
DOI:
https://doi.org/10.51179/jipsbp.v5i1.1843Abstract
This study aimed to determine the inhibitory power of the growth of Vibrio alginolyticus bacteria, phytochemicals, and the effectiveness of Curcuma rhizome extract against the prevention of Vibrio alginolyticus infection in white snapper. The research was conducted in January - July 2022 at Malikussaleh University. The research method consists of the preparation of curcuma extract, preparation of Vibrio alginolyticus bacteria, inhibition zone test, preparation of test biota, application of Curcuma extract through immersion in fish, challenge test of Vibrio alginolyticus, and fish rearing. The research design used was a Complete Randomized Design (RAL)-Non-Factorial. The study consisted of 2 stages, namely (1) antibacterial test of rhizome extract against Vibrio alginolyticus, with the treatment of aromatic ginger, Curcuma, zingiber rhizome extracts at doses of A (60%), B (80%), and C (100%), respectively. The results showed that Curcuma rhizome extract is the best. The results of phytochemical tests showed that the Curcuma rhizome plant was positive for flavonoids, tannins, alkaloids, saponins, terpenoids, and phenolics, but negative for steroid compounds. So continued the Phase 2 study with the aim of testing the effectiveness of temulawak rhizome extract at doses: A (70%), B (80%), C (90%), and D (100%). The results of the phase 2 study showed that the most effective concentration in inhibiting the growth of Vibrio alginolyticus bacteria is temulawak rhizomes with a concentration of 100%. Rated survival rate 86.67%), duration of healing (24 hours 28 minutes), and percentage of recovery from white snapper (86.7%).Downloads
References
Agustina, H. (2017). Pengaruh Sari Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) untuk Pengobatan Infeksi Aeromonas hydrophila pada Ikan Lele Sangkuriang (Clarias Sp.). Skripsi. Universitas Sriwijaya
Aisyah, I.N. (2020). Daya hambat ekstrak jahe merah (Zingiber officinale) terhadap bakteri Staphylococcus aureus secara in vitro, Skripsi, Program Studi Diploma III Analis Kesehatan. Insan Cendekia Medika, Jombang.
Dicky, A & Apriliana, E. (2016). Efek pemberian ekstrak temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) terhadap daya hambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli secara in vitro. JK Unila. 1 (2): 308-312. doi: 10.23960/jkunila12308-312.
Fadlel, M. (2019). Uji aktivitas etanol 70% rimpang kencur (Kaempferia galangal L.) terhadap Staphylococcus epidermis, Skripsi, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah, Surakarta.
Grandiosa, R. (2010). Efektivitas penggunaan larutan filtrate jintan hitam (Nigella sativa) dengan konsentrasi berbeda terhadap pertumbuhan bakteri Aeromonas hydrophilla secara in-vitro dan uji toksisitasnya terhadap ikan mas (Cyprinus carpio). Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran, Bandung.
Handrianto, P. (2016). Uji antibakteri ekstrak jahe merah Zingiber officinale Var. Rubrum terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Journal Of Research And Technologies. 2 (1): 1-4.
Hanizar, E., & Sari, D. N. R (2018). Aktivitas antibakteri Pleurotus ostreatus varietas grey oyster pada Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa. Jurnal Pustaka Kesehatan. 6 (3): 390-391. doi: 10.19184/pk.v6i3.9776.
Johnny, F. & Roza, D. (2014). Infeksi bakteri Vibrio alginolyticus pada lumba-lumba hidung botol, Tursiops aduncus yang dipelihara di Lovina, Singaraja, Bali. Berita Biologi, 13 (3): 295-300. doi: 10.14203/beritabiologi.v13i3.673.
Madinawati, N., Serdiati dan Yoet. (2011). Pemberian Pakan yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Lele Dumbo (Claria gariepinus). Media Litbang Sulteng, 4 (2) : 82-87.
Magfirah, M., Mudatsir, Zulfitri. (2020). Uji daya hambat ekstrak etanol rimpang kencur (Kaempferia galanga L.) terhadap methicillin resistant Staphylococcus aureus isolat klinis secara in vitro. Jurnal Kedokteran Nanggroe Medika, 3 (2): 15-22.
Magvirah, T., Marwati, Ardhani, F.. (2019). Uji daya hambat bakteri Staphylococcus aureus menggunakan ekstrak daun tahongai (Kleinhovia hospital L.). Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis. 2 (2): 41-50.
Mashita, A, R.. (2014). Efek antimikroba ekstrak rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza) terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus. Jurnal Saintika Medika. 10 (2): 138-144. doi: 10.22219/sm.v10i2.4184.
Mustikaturrokhmah, D., Risanti, E, D. (2020). Aktivitas antibakteri ekstrak etanol 70% temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) terhadap Staphylococcus epidermidis dan Salmonella thyposa in vitro. Herb-Medicine journal. 3 (3): 47-51. doi: 10.30595/hmj.v3i3.6843.
.Nirawati. (2016). Uji Zona Hambat Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Echerichia coli Sebagai Penunjang Praktikum Mata Kuliah Mikrobiologi, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh.
Nomer, M.G.R., Duniaji, A.S, dan Nocianitri, K.A. (2019). Kandungan senyawa flavonoid dan antosianin ekstrak kayu secang (Caesalpina sappan L.) serta aktivitas antibakteri terhadap Vibrio cholera. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan. 8 (2): 216-225. doi: 10.24843/itepa.2019.v08.i02.p12.
Nurhasanah dan Gultom, E. S. (2020). Uji aktivitas antibakteri ekstrak methanol daun kirinyuh (Chromolaena odorata) terhadap bakteri multi drug resistant dengan metode klt biautografi. Jurnal Biosains. 6 (2): 51-52. doi: 10.24114/jbio.v6i2.16600.
Nurjanah, S. (2020). Pencegahan Bakteri Vibrio alginolyticus Pada Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer) Dengan Penambahan Serbuk Daun Binahong (Anredera cordifolia) Pada Pakan, Skripsi, Fakultas Pertanian, Universitas Malikussaleh, Aceh Utara.
Ollin, N.S., Salosso, Y., Jasmanindar, Y. (2021). Pengobatan ikan kerapu cantang yang terinfeksi bakteri Vibrio alginolyticus menggunakan madu dengan frekuensi yang berbeda. Jurnal Akuatik, 4(2): 38-45.
Pasaribu, W., Djonu, A. (2021). Penggunaan Bahan Herbal untuk Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Bakterial Ikan Air Tawar. Jurnal Bahari Papadak. 2 (1): 41-52.
Purnamaningsih, N., Kalor, H., Atun, S. (2017). Uji aktivitas ekstrak temulawak (Curcuma xanthorrhiza) terhadap bakteri Echerichia coli dan Staphylococcus aureus. Jurnal Penelitian Saintek, No. 2, Vol. 22, 145-146.
Purwanti, V., Dewi, E.R.S., Ulfah, M. (2017). Pemberian Ekstrak Rimpang Temulawak terhadap Kelangsungan Hidup Benih Ikan Patin Yang Dipelihara Dalam Sistem Akuakultur. Prosiding Semnas Sains dan Enterpreneurship IV, 26 Agustus 2017.
Putri, R., Mursiti, S., Sumarni, W. (2017). Aktivitas antibakteri kombinasi temu putih dan temulawak terhadap Streptococcus mutans. Indonesian Journal of Mathematics and Natural Sciences, 40 (1): 43-47. doi: 10.15294/ijmns.v40i1.12478.
Rahman, C.A., Santosa, D., Purwanto. (2022). Aktivitas rimpang temulawak sebagai antibakteri berdasarkan lokasi tumbuhnya: narrative review. Jurnal Pharmascience, 9 (2): 327-343. doi: 10.20527/jps.v9i2.14007.
Rahmawati, N., Sudjarwo, E., Widodo, E. (2014), Uji aktivitas antibakteri ekstrak herbal terhadap bakteri Escherichia coli. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, 24 (3): 27-28.
Rijayanti, R. P. (2014). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Mangga Bacang (Mangifera foetida L.) Terhadap Staphylococcus aureus Secara In Vitro, Skripsi, Fakultas Kedokteran. Universitas Tanjungpura, Kalimantan Barat.
Rini, A. A., Supriantno, Rahmatan, H. (2017). Skrining fitokimia dan uji antibakteri ekstrak etanol buah kawista (Limonia acidissima L.) dari daerah Kabupaten Aceh Besar terhadap bakteri Escherichia coli. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah,. 2 (1): 1-12.
Sari, N.W., Lukistyowati, I., Aryani, N. (2012). Pengaruh pemberian temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) terhadap kelulushidupan ikan mas (Cyprinus carpio L) setelah diinfeksi Aeromonas hydrophila. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 17 (2): 43-59. doi: 10.31258/jpk.17.2.%25p.
Surjowadojo, P., Susilorini, T. E., Sirait, G. R. B. (2015). Daya hambat dekok kulit apel manalagi (Malus sylvestrs Mill.) terhadap pertumbuhan Staphylococcusaureus dan Pseudomonas Sp. penyebab mastitis pada sapi perah. Jurnal Ternak Tropika, 16 (2): 45-46. doi: 10.21776/ub.jtapro.2015.016.02.6.
Surnawati, Nurliah, dan Azhar, F. (2020). Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Kakap Putih Lates calcarifer, Bloch dengan Pemberian Dosis Probiotik Yang Berbeda. Jurnal Ruaya. 8 (1): 38-44. doi: 10.29406/jr.v8i1.1449.
Yanuhar, U. (2009), Mekanisme infeksi Vibrio pada reseptor ikan kerapu tikus Cromileptes altivelis. Jurnal ilmiah Perikanan dan Kelautan. 1 (1): 15-19. doi: 10.20473/jipk.v1i1.11693.
Zaenuddin, A., Nuraini, Y.L., Faries, A., dan Wahyuningsih, S. (2019). Pengendalian Penyakit Vibriosis Pada Ikan Kakap Putih. Jurnal Perekayasaan Budidaya Air Payau dan Laut. 14 (1): 77-83.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Arwana: Jurnal Ilmiah Program Studi Perairan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.