.

Abstrak

Pada masa Rasulullah, masjid memiliki peran yang sangat strategis, baik ketika beliau berada di Makkah maupun setelah hijrah ke Madinah. Saat Rasulullah tiba di Yastrib (Madinah), langkah pertama yang dilakukan oleh Rasulullah SAW adalah membangun sebuah masjid yang sangat sederhana. Masjid ini berukuran 35 x 30 meter, dengan lantai tanah, dinding yang terbuat dari tanah kering, tiang dari batang pohon kurma, dan atap dari pelepah serta daun kurma. Masjid ini kemudian dikenal sebagai Masjid Nabawi. Masjid berasal dari kata "sajada-yasjudu-sujūdan" yang bermakna tunduk dan patuh. Secara hakiki, masjid adalah tempat yang digunakan untuk melaksanakan berbagai aktivitas yang menunjukkan kepatuhan kepada Allah SWT. Dengan berjalannya waktu, penting untuk mengevaluasi peran masjid dalam konteks masyarakat modern. Oleh karena itu, masjid harus menyesuaikan diri dengan perubahan zaman dan memanfaatkan teknologi untuk memenuhi kebutuhan umat Muslim yang semakin beragam. Salah satu bentuk penyesuaian peran masjid adalah dalam bidang pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi masjid yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat beribadah, tetapi juga bertambah fungsinya sebagai tempat wadah sebagai sarana pendidikan, yang berlokasi di masjid Universitas Negeri Padang (UNP) di Sumatera Barat dan Universitas Medan Area (UMA) di Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif dengan teori fungsi, ruang, dan Pendidikan. Tujuannya agar menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan siapa yang terlibat, apa yang terjadi, di mana peristiwa itu berlangsung, dan bagaimana proses atau pengalaman tersebut terjadi.