PELATIHAN PEMBUATAN MIKRO ORGANISME LOKAL (MOL) BONGGOL PISANG DAN SERABUT KELAPA DI DESA PANTE PIYEU KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN

Authors

  • Nursayuti Nursayuti Universitas Almuslim
  • Mariana Mariana Universitas Almuslim
  • T M Nur Universitas Almuslim

DOI:

https://doi.org/10.51179/pkm.v3i2.232

Keywords:

bonggol pisang dan serabut kelapa, pelatihan, pembuatan MOL

Abstract

Kegiatan PKM berupa pelatihan pembuatan mikro organisme lokal (MOL) bongol pisang dan serabut kelapa di Desa Pante Piyeu Kec. Peusangan Kab. Bireuen bertujuan untuk menambah dan meningkatkan wawasan masyarakat terutama kelompok tani terhadap pemahaman tentang pemanfaatan sumber daya lokal dan menambah pemahaman dan mengetahui cara pembuatan MOL bonggol pisang dan serabut kelapa. Pelaksanaan kegiatan PKM berupa pelatihan pembuatan MOL bongol pisang dan serabut kelapa dilaksanakan melalui tahapan: 1) persiapan, menyiapkan materi yang dipresentasikan dan menentukan tema kegiatan, serta persiapan alat dan bahan untuk terlaksananya pembuatan MOL; 2) pelaksanaan, dimulai dari jadwal yang telah disesuaikan antara masyarakat dan kelompok tani dengan tim PKM; 3) persiapan tempat dan sarana penunjang kegiatan presentasi, serta mengumpulkan masyarakat dan memberikan pelatihan cara pembuatan mol bonggol pisang dan serabut kelapa disertai praktek pembuatan Mol. Adapun teknik pembuatan mol tersebut, yaitu bonggol pisang dan serabut kelapa dicacah dan ditumbuk hingga halus. Lalu, dimasukkan dalam ember dan dimasukkan gula merah yang telah dihaluskan. Selanjutnya, cacahan bonggol pisang, serabut kelapa dan gula merah dimasukkan dalam ember, ditambahkan air cucian beras sebanyak 5 liter dan diaduk hingga rata. Lalu, ember ditutup rapat dengan penutup dan dimasukkan selang plastik melalui tutup ember yang telah dilubangi sebesar diameter selang. Ujung selang yang dimasukkan dalam ember jangan menyentuh campuran MOL. Lalu, ujung selang yang satunya, dimasukkan dalam botol air mineral yang telah diisi air, supaya gas yang dihasilkan dari proses fermentasi MOL dikeluarkan melalui selang dan dibiarkan selama 15 hari, baru MOL dapat digunakan. Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan PKM berupa pelatihan pembuatan MOL bongol pisang dan serabut kelapa di Desa Pante Piyeu Kec. Peusangan Kab. Bireuen disimpulkan bahwa petani atau mitra mempunyai wawasan dan pengetahuan serta menguasai teknologi pembuatan MOL bonggol pisang dan serabut kelapa, selanjutnya masyarakat dan petani dapat langsung mengaplikasikan MOL bonggol pisang dan serabut kelapa untuk mengelola usaha taninya.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Nursayuti Nursayuti, Universitas Almuslim

Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Mariana Mariana, Universitas Almuslim

Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

T M Nur, Universitas Almuslim

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Downloads

Published

2020-09-30

How to Cite

Nursayuti, N., Mariana, M., & M Nur, T. (2020). PELATIHAN PEMBUATAN MIKRO ORGANISME LOKAL (MOL) BONGGOL PISANG DAN SERABUT KELAPA DI DESA PANTE PIYEU KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN. RAMBIDEUN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 38–41. https://doi.org/10.51179/pkm.v3i2.232