HUBUNGAN AKTIFITAS FISIK DAN PERILAKU MEROKOK DENGAN KEJADIAN PRADIABETES DI POLI RAWAT JALAN UPTD PUSKESMAS LHOKSUKON KABUPATEN ACEH UTARA

Abstract

Pradiabetes adalah suatu keadaan kadar glukosa darah seseorang lebih tinggi dari normal tetapi tidak termasuk kategori Diabetes Mellitus (DM). Pada tahun 2020 terjadi peningkatan jumlah pasien pradiabetes di Poli Rawat Jalan UPTD Puskesmas Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara. Secara teoritis banyak faktor yang merupakan risiko pradiabetes, antara lain adalah kurangnya aktivitias fisik dan perilaku merokok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan aktifitas fisik dan perilaku merokok dengan kejadian pradiabetes di Poli Rawat Jalan UPTD Puskesmas Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara. Jenis penelitian adalah analitik dengan rancangan kasus kontrol (case control). Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2021. Populasi penelitian adalah seluruh pasien usia 35-45 tahun di Poli Rawat Jalan UPTD Puskesmas Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara yang mengalami pradiabetes. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 140 orang, yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 70 orang kelompok kasus dan 70 orang kelompok kontrol. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner dan dokumen hasil pemeriksaan laboratorium. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji statistik chi-square. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas (62,9%) responden kelompok kasus aktivitas fisiknya kurang, sebaliknya mayoritas(67,1%) responden kelompok kontrol aktivitas fisiknya cukup, sebagian (50%) responden kelompok kasus merokok, sedangkan mayoritas (71,4%) responden kelompok kontrol tidak merokok. Ada hubungan aktivitas fisik dengan kejadian pradiabetes (p-value=0,001) dan ada hubungan perilaku merokok dengan kejadian pradiabetes (p-value=0,015). Disarankan kepada pasien untuk menghindari pradiabetes dengan meningkatkan aktivitas fisik dan tidak merokok, serta disarankan kepada petugas kesehatan di Poli Rawat Jalan UPTD Puskesmas Lhoksukon untuk lebih meningkatkan kualitas konseling tentang pentingnya mengatur aktivitas fisik dan menghindari merokok yang sudah terbukti merupakan faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian pradiabetes.