Pengaruh Lama Pengomposan Jerami Padi Sebagai Bahan Pembawa Terhadap Populasi Azospirillum sp
DOI:
https://doi.org/10.51179/jsp.v9i1.3061Keywords:
Lama pengomposan, Jerami dan Azospirillum spAbstract
Bakteri Azospirillum sp, merupakan salah satu bakteri penambat nitrogen bebas yang bersifat non simbiotik, bakteri ini hidup di daerah perakaran tanaman dan berkembang biak membentuk koloni terutama pada daerah perpanjangan akar dan pangkal bulu akar. Bakteri ini dapat dimanfaatkan sebagai pupuk hayati yang membantu penambatan nitrogen di udara. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan aplikasi bakteri pemfikasi nitrogen adalah bahan pembawa atau carrier. Bahan pembawa berperan menjaga viabilitas dan efektivitas mikroba dalam pupuk hayati sebelum diaplikasikan. Bahan pembawa yang sering digunakan yaitu kompos. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh lama pengomposan jerami padi terhadap populasi bakteri Azospirillum sp. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari empat perlakuan yaitu lama pengomposan jerami padi 1 minggu, 2 minggu, 3 minggu dan 4 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan lama pengomposan jerami padi satu minggu menghasilkan jumlah populasi tertinggi yaitu 21,13x106 CFU/g, dan Kandungan C/N terbaik 25,11 yaitu pada perlakuan dengan lama pengomposan 4 minggu.
Downloads
References
Fahri, A., Meriatna, & Suryati. (2018). “Pengaruh Waktu Fermentasi dan Volume Bio Aktivator EM4 (Effective Microorganisme) pada Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari Limbah BuahBuahan” J.Teknol. Kim. Unimal, Vol 1 (5), 13-29.
Ferrina, R., Tien Turmuktini & Yuyun Yuwariah. (2013). Aplikasi Kombinasi Kompos Jerami, Kompos Azolla dan Pupuk Hayati Untuk Meningkatkat Jumlah Populasi Bakteri Penambat Nitogen dan Produktifitas Tanaman Padi Berbasis IPAT-BO: Jurnal Agrofigor 6(1), 16-22.
Hardjowigeno, S. (2010). Ilmu Tanah. Edisi Ke-7. Akademika Pressindo. Bogor.
Wulansari, R,. Yuniarti, A,. & Rezamela E. (2020). “Efektifitas pembuatan kompos limbah pabrik teh hijau (Tea Fluff) menggunakan EM4 dan pupuk kandang sapi,” Soilrens, vol. 18 (1) 16-24. doi: 10.24198/soilrens.v18i1.29036.
Howell, C. R. (2005). The role of antibiosis in biocontrol. In Harman, G. E. and C. P. Kubicek (Eds). Trichoderma and Gliocladium enzymes biological control and commercial applications. Vol 2. Taylor and Francis, London.
Pelczar & ECS Chan. (2005). Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jilid 2. ¥ Jakarta: UI press.
Mayasari, E,. Ayuningsih, B,. & Hidayat, R. (2015). Pengaruh penambahan nitrogen dan sulfur pada ensilase jerami jagung terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organic pada sapi potong (in vitro). Students e-Journal. 4(3): 1-11.
Simanungkalit, R. D. M., Husein E., & Saraswati. (2006). ³Baku Mutu Pupuk Hayati dan Sistem Pengawasannya”. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor. [15] 'ZLGMRVHSXWUR ³Dasar-dasar Mikrobiologi” Malang.
Stella,. & Sivasakthivelan, P. (2009). Effect of different organic amendments addition into Azospirillum bioinoculant with lignite as carrier material. Bot. Res. Intl. 2(4) 229-232.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Jurnal Sains Pertanian

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.