Tingkat Pengetahuan Peternak Terhadap Munculnya Parasit Cacing Pada Sapi Di Kecamatan Samudera Kabupaten Aceh Utara

Authors

  • Darwis Darwis Universitas Almuslim
  • Zulfikar Zulfikar Universitas Almuslim

DOI:

https://doi.org/10.51179/jip.v10i2.1541

Keywords:

Pengetahuan, responden, parasit, cacing, sapi

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat pengetahuan peternak terhadap kemunculnya parasit cacing pada ternak sapi, yang dilaksanakan pada bulan Juni 2021 sampai bulan Agustus 2021, yang berlokasi di 5 (lima) desa dalam wilayah Kecamatan Samudera Kabupaten Aceh Utara, dengan jumlah sampel adalah 50 responden peternak. Analisis data untuk mempelajari tingkat pengetahuan terhadap munculnya parasit cacing pada peternakan sapi dilakukan dengan 2 (dua) metode pendekatan yaitu pendekatan secara kuantitatif dan kualitatif. Analisa data dilakukan secara deskriptif kuatitatif. Hasil penelitian berhubungan dengan tingkat pengetahuan responden terhadap penularan dan pencegahan kecacingan pada ternak sapi, rata-rata jawaban terhadap pengetahuan antara 66%-88% (76,7%) memberi jawaban ya, sementara terhadap yang menjawab tidak berada diangka rata-rata antara 12%-33% (23,3%). Data yang dihasilkan tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan responden peternak berada diangka rata-rata > 75 %. Dari hal ini dapat dikatakan responden peternak sapi di Kecamatan Samudera Kabupaten Aceh Utara sudah mulai mengerti dan memahami terhadap perjalanan dari parasit cacing yang sering menyerang sapi.

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Kementan (2020). Program Sapi Kerbau

Komoditas Andalan Negeri (SIKOMANDAN).Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Jakarta (diakses, 15 Januari

.

Mardikanto T. (2006). Prosedur Penelitian untuk Penyuluhan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. Prima Theresia Pressindo. Surakarta.

Mastra I. K, Saraswati N. K.H, Sutawijaya I..M G dan Yunanto (2014). Surveilance and Monitoring of Gastrointestinal Parasite Infection in Bali Cattle in Bali, West Nusa Tenggara and East Nusa Tenggara. Buletin Veteriner, BBVet Denpasar, Vol. 26 (85).

Notoatmodjo, S., (2010). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Riduwan. (2005). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula,Bandung : Alfabeta.

Setiawaty Vivi, Bayu Aji Dan Novie Ariani (2019). Buku Pedoman Penanggulangan Flu Burung. Direktorat Jenderal Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Direktorat Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor Dan Zoonotik. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Setyowati N. (2011). Strategi Pengembangan Subsektor Peternakan dalam Rangka Memperkuat Sektor Pertanian di Kabupaten Boyolali. Sains Peternakan Vol. 9 (1): 32-40.

Sugiyono, P. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Dan R&D. Penerbit Alfabeta, Bandung.

Suteky T., Dwatmadji, dan E. Soetrisno (2017). Respon Kelompok Ternak Sidodadi 2 di Kepahiang Bengkulu terhadap Pelatihan Pembuatan Medicated Blok yang Mengandung Antelmentika Alami untuk Mencegah Helminthiasis. Jurnal Sain Peternakan Indonesia. Vol. 12 ( 4).

Widiarso B P dan Wida W M. (2019). Respon Peternak terhadap Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Cacing Gastrointestinal pada Kambing di Desa Klopo Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang. Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis. Vol. 9 (2); 76 –82.

Zulfikar, Sayed Umar, T. Reza Farasyi dan Maruf Tafsin (2017). Hubungan Lingkungan Dengan Tingkat Infestasi Nematoda Gastrointestinal Pada Sapi di Aceh. Serambi Engineering, Vol. 2, No.3.

Zulfikar, Sayed Umar, Teuku Reza Ferasyi, dan Maruf Tafsin (2018). Association of Infestation of Gastrointestinal Nematode With Altitudes of Location of Cattle Raising in Two Different Districts in Aceh Province. Int. J. Trop. Vet. Biomed. Res. Vol. 3 (1) : 30-34.

Published

2022-10-27

How to Cite

Darwis Darwis, & Zulfikar Zulfikar. (2022). Tingkat Pengetahuan Peternak Terhadap Munculnya Parasit Cacing Pada Sapi Di Kecamatan Samudera Kabupaten Aceh Utara. Jurnal Ilmiah Peternakan, 10(2), 64–69. https://doi.org/10.51179/jip.v10i2.1541