UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI TRIGONOMETRI MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) PADA SISWA KELAS XI APHP SMK NEGERI 1 MEUREUBO TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika materi trigonometri melalui metode pembelajaran kooperatif model STAD (Student Teams Achievement Division) pada siswa kelas XI APHP SMK N 1 Meureubo tahun pelajaran 2020/2021. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan (action research), yang terdiri atas dua siklus dan setiap siklus terdiri atas tahapan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Metode pembelajaran dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran kooperatif model STAD. Penelitian ini dilaksanakan di SMK N 1 Meureubo tahun pelajaran 2020/2021 pada bulan Agustus s.d September 2020. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas XI APHP SMK N 1 Meureubo tahun pelajaran 2020/2021, yang berjumlah 13 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik: 1) tes, yaitu tes formatif yang dilakukan pada akhir pembelajaran dalam setiap siklus, berupa soal tentang materi trigonometri; dan 2) teknik non tes, berupa observasi pengelolaan pembelajaran model STAD, observasi kegiatan siswa dan guru saat pelaksanaan penelitian tindakan kelas guna memantau kemampuan siswa dalam memahami materi pada siklus I dan II. Sedangkan, analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif, meliputi: 1) analisis deskriptif komparatif hasil belajar, dengan membandingkan hasil belajar siswa siklus I dan II; dan 2) analisis deskriptif kualitatif hasil observasi, dengan membandingkan hasil observasi dan refleksi siklus I dan II. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, disimpulkan bahwa metode pembelajaran kooperatif model STAD memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar matematika materi trigonometri pada siswa kelas XI APHP SMK N 1 Meureubo tahun pelajaran 2020/2021. Hal ini ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu sebelum pelaksanaan tindakan pra siklus diperoleh persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 51,51%, lalu setelah pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus I diperoleh persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 72,73% dan pada siklus II ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 81,81%