Forest And Land Fire Control Strategy In Mendale Village, Kebayakan District, Aceh Tengah Regency

Authors

  • Fahmi Reza Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Al-Muslim, Bireuen, Provinsi Aceh, 24267

DOI:

https://doi.org/10.51179/jla.v1i2.1318

Keywords:

Control, forest, fire, land, strategy

Abstract

kebakaran hutan memiliki dampak yang bisa dirasakan langsung oleh manusia, dampak tersebut berupa kerugian ekonomis yaitu hilangnya manfaat dari potensi hutan seperti tegakan pohon hutan yang biasa digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya akan bahan bangunan, bahan makanan, dan obat-obatan, serta satwa untuk memenuhi kebutuhan akan protein hewani dan rekreasi.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data primer dan data skunder serta pengamatan lansung ke lokasi yang terjadi kebakaran, sedangkan untuk teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Untuk mengetahui bagaimana cara dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Aceh Tengah akan dilakukan kajian secara mendalam Wilayah Kecamatan Kebayakan merupakan daerah yang beriklim tropis, tergolong pada iklim tipe B menurut Schimidt Ferguson dengan curah hujan berkisar antara 2.603-3.725 mm/tahun. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Januari sampai dengan Juli, dan musim hujan Kebayakan memiliki kelembaban udara dengan rata-rata 80,08%. Kelembaban udara tertinggi 86,28% dan terendah 74,25% Penyebab utama kahutla di Aceh Tengah akibat pembukaan lahan pertanian dengan cara membakar lahan pada saat musim kemarau. Dampak yang ditimbulkan dari kebakaran hutan dan lahan tersebut yaitu hilangnya manfaat dari potensi hutan yang biasa digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya dan terbakarnya kebun para petani yang ada disekitar kebakaran tersebut, meningkatnya suhu udara dan terjadinya longsor

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2022-07-29