Bahasa Seksis dan Sikap Seksisme dalam Bahasa Indonesia
Abstract
Bahasa dan seksisme merupakan wacana yang terus berkembang seiring dengan munculnya gerakan gender maupun feminisme di segala bidang termasuk linguistik. Bahasa seksis biasanya menyajikan stereotip-stereotip tentang laki-laki dan perempuan yang kadang merugikan salah satu dari keduanya. Untuk menghindari adanya kerancuan dalam pemahaman arti kosakata dan menghindari adanya sikap seksis pada suatu pihak gender, bahasa yang tidak bermuatan sexist atau gender free harus digunakan, seperti menghindari penggunaan kata “siswa” dan “siswi” dan menggantikannya dengan kata “murid” yang muatannya lebih netral. Namun, di dalam bahasa Indonesia memang ada beberapa kosakata yang bertalian erat dengan jenis kelamin sangat sarat dengan ketimpangan. Kosakata tersebut merupakan kosakata serapan dari bahasa sumber yang di dalam sistem gramatikanya mengenal jenis kelamin.